Sabtu, 04 Januari 2014

Rapot Merah Aa Gym - Abdurrahman Al Mukaffi



Judul     : Rapot Merah Aa Gym 
Penulis : 'Abdurrahman Al Mukaffi
Penerbit : Darul Falah 
Jumlah Halaman : 216 hlm/sedang
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 23.000,- (Diskon 30%) Rp 16.100,-

Buku ini adalah lembaran-lembaran kertas putih yang berusaha terbang melayang ke kiblat kebenaran di arah barat, justru ketika angin berhembus ke arah timur. Atau boleh dikata sebagai obat pahit yang harus ditelan seseorang, justru di saat semua orang sedang menikmati minuman yang lezat. Tapi kalau memang obat itu memberi kesembuhan, kenapa tidak?

Siapa yang tak kenal K.H. Abdullah Gymnastiar yang lebih ngetop dengan panggilan Aa Gym? Seorang sosok yang saat ini sedang melejit meraup pundi-pundi ketenaran dan sanjungan. Bagaimana tidak? Seorang manusia yang sangat tidak ma'shum disanjung sedemikian rupa di Majalah Time dengan sebutan “Holly Man…” Republika juga tak mau kalah, dalam sebuah kolom khusus tertanggal 29 Nopember 2002 sang Kyai dari Bandung ini digambarkan laiknya Nabi. Astagfirullah. Bukankah itu pernyataan yang sangat dekat dengan kekufuran?

Buku ini bukan untuk menebar kebencian, permusuhan, dan antipati, tapi tulisan ini berangkat dari tawashau bil haqq . Yang tak kalah pentingnya, agar tidak ada ghuluw dan pengkultusan terhadap seseorang. Sebab, dua gejala ini sudah tampak jelas, dikalungkan umat pada diri Aa Gym.

Di dalam buku ini Anda akan mendapatkan sentilan lain tentang pemikiran dan pemaparan-pemaparan yang disampaikan sang Kyai, di antaranya tentang buku pegangannya, yaitu Al-Hikam , karangan Athaullah Al-Iskandar yang sarat dengan tasawuf. Harap dimaklumi pula, di dalam di dalam buku ini banyak didapati penyimpangan dari manhaj Allah, Rasul, dan Salafush Shalih, seperti wihdatul wujud , yang menyeret pencetusnya, Ibnu Arabi ke tiang gantungan.

Begitu pula tentang iddia' sang Kyai yang dinyatakan memiliki ilmu laduni yaitu ilmu atau ma'rifat yang langsung disusupkan Allah ke dalam hati seseorang sehingga dia mengatakan mendapat ilmu baru tatkala sedang berceramah. Apakah yang bersangkutan lebih hebat dari nabi Allah, Musa, yang diperintah mengembara hanya karena beliau merasa tahu, yang kemudian berguru kepada hamba Allah, Khidir?

Yang pasti, aroma tasawuf dan bahkan khurafat dalam ceramah atau tulisan-tulisannya terasa sangat menyengat hidung orang Mukmin yang masih memiliki ghairah untuk menjaga kebersihan akidah dan akhlak Islamnya. Al Haqq bayyin , kebenaran adalah sesuatu yang riil, meskipun setiap sudut kehidupan ditaburi kebatilan dan penyimpangan.

Kepada sang Kyai, anak buah atau siapa pun yang menjadi simpatisannya, tak perlu merasa gerah karena tulisan ini, lalu punya anggapan ini dan itu, karena mendiamkan bid'ah dan mencampuradukkannya dengan Kitabullah dan Sunnah dengan mengatasnamakan Islam merupakan pengkhianatan terhadap Allah, Rasul-Nya dan kaum Muslimin. Dan agama itu adalah nasihat.

 

0 komentar:

Posting Komentar