Judul : Meraih Derajat Wali Allah
Penulis : Muhammad Ismail Al Muqadam
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 372 hlm/besar
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 372 hlm/besar
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 35.000,- (Diskon 30%) Rp 24.500,-
Waliyullah secara istilah berarti orang yang dekat, mencintai, dan mendapat pertolongan Allah. Allah memberi petunjuk kepada wali-Nya agar menaati, mencintai, dan menolong agama-Nya. Seorang waliyullah harus beriman kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ketaatan, meninggalkan segala yang dilarang-Nya, dan membenci segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama (bid'ah).
Di antara syarat untuk menjadi waliyullah bukanlah terbebas dari dosa. Seorang waliyullah bisa saja bersalah. Tidak wajib bagi seseorang untuk mempercayai segala sesuatu yang dikatakan waliyullah, kecuali nasihat yang disampaikannya bersumber dari Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Perwalian itu juga bertingkat-tingkat sesuai dengan keimanan. Jika keyakinan seorang hamba meningkat menuju kesempurnaan dan kebaikan serta bertambah ketakwaannya, maka perwalian dan kecintaan Allah kepadanya bertambah.
Seorang waliyullah adalah orang yang sanggup menahan derita demi sebuah kebenaran, misalnya, Imam Ahmad Rahimahullah. Mereka juga orang yang peduli terhadap ilmu dan jihad, misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mereka tidak takut menghadapi kemiskinan dan kelaparan demi menuntut ilmu dan berjihad. Para waliyullah berjihad laksana singa di siang hari, dan di malam hari menangis di hadapan Tuhannya.
Untuk mengetahui rahasia kesuksesan mereka, mari kita dengan penuturan Ibnul Qayyim Rahimahullah,”Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba mampu menempuh langkah-langkah perjalanan menuju Allah adalah karena tekad serta hasratnya, bukan karena tubuhnya. Pada hakikatnya, taqwa adalah taqwanya hati, bukan taqwanya anggota tubuh. Allah Ta'ala berfitman,
“Demikianlah (perintah Allah) Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (Al-Hajj:32)
Buku ini menjelaskan secara rinci tentang semangat para waliyullah dan cara meraihnya. Bagaimana semangat para waliyullah dalam menuntut ilmu, beribadah dan berjihad dapat Anda temukan dalam buku ini. Dengan membaca buku ini Anda akan terinspirasi dan termotivasi mencontoh para waliyullah, baik dalam menuntut ilmu, ibadah dan jihad.
Waliyullah secara istilah berarti orang yang dekat, mencintai, dan mendapat pertolongan Allah. Allah memberi petunjuk kepada wali-Nya agar menaati, mencintai, dan menolong agama-Nya. Seorang waliyullah harus beriman kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya dengan ketaatan, meninggalkan segala yang dilarang-Nya, dan membenci segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama (bid'ah).
Di antara syarat untuk menjadi waliyullah bukanlah terbebas dari dosa. Seorang waliyullah bisa saja bersalah. Tidak wajib bagi seseorang untuk mempercayai segala sesuatu yang dikatakan waliyullah, kecuali nasihat yang disampaikannya bersumber dari Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Perwalian itu juga bertingkat-tingkat sesuai dengan keimanan. Jika keyakinan seorang hamba meningkat menuju kesempurnaan dan kebaikan serta bertambah ketakwaannya, maka perwalian dan kecintaan Allah kepadanya bertambah.
Seorang waliyullah adalah orang yang sanggup menahan derita demi sebuah kebenaran, misalnya, Imam Ahmad Rahimahullah. Mereka juga orang yang peduli terhadap ilmu dan jihad, misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mereka tidak takut menghadapi kemiskinan dan kelaparan demi menuntut ilmu dan berjihad. Para waliyullah berjihad laksana singa di siang hari, dan di malam hari menangis di hadapan Tuhannya.
Untuk mengetahui rahasia kesuksesan mereka, mari kita dengan penuturan Ibnul Qayyim Rahimahullah,”Ketahuilah, sesungguhnya seorang hamba mampu menempuh langkah-langkah perjalanan menuju Allah adalah karena tekad serta hasratnya, bukan karena tubuhnya. Pada hakikatnya, taqwa adalah taqwanya hati, bukan taqwanya anggota tubuh. Allah Ta'ala berfitman,
“Demikianlah (perintah Allah) Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” (Al-Hajj:32)
Buku ini menjelaskan secara rinci tentang semangat para waliyullah dan cara meraihnya. Bagaimana semangat para waliyullah dalam menuntut ilmu, beribadah dan berjihad dapat Anda temukan dalam buku ini. Dengan membaca buku ini Anda akan terinspirasi dan termotivasi mencontoh para waliyullah, baik dalam menuntut ilmu, ibadah dan jihad.
0 komentar:
Posting Komentar