Judul : Koreksi Dzikir Jama'ah M.Arifin Ilham
Penulis : 'Abu Amsaka
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 224 hlm/sedang
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 224 hlm/sedang
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 20.000,- (Diskon 30%) Rp 14.000,-
“Berdoalah
Kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A'raf: 55)
“Berdzikirlah
Kepada Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut. Dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A'raf: 205)
Sebelum shalat subuh, Abu Musa Al-Asy'ary beserta beberapa orang melapor kepada Abdullah bin Mas'ud. “Tadi kulihat kejadian yang sebenarnya aku pun kurang sreg . Tapi yang kulihat di sana justru hanya kebaikan.”
“Apa itu?” tanya Abdullah bin Mas'ud.
“Ada sekelompok orang membentuk beberapa halaqah sambil menunggu datangnya shalat. Setiap halaqah dipimpin satu orang dan mereka semua memegang kerikil. Ketika pemimpin halaqah itu berkata. 'Bertakbirlah seratus kali, bertahlillah seratus kali, bertasbihlah seratus kali', maka mereka pun membaca takbir, tahlil, dan tasbih seratus kali.”
Singkat cerita, Abdullah bin Mas'ud mendatangi halaqah itu, bertanya kepada mereka sambil berdiri,”Apa yang kalian lakukan seperti yang kulihat saat ini?”
“Wahai Abu Abdurrahman (Abdullah bin Mas'ud), kami memegang kerikil-kerikil untuk menghitung bacaan takbir, tahlil, dan tasbih,”jawab mereka.
Abdullah bin Mas'ud berkata,”Hitunglah keburukan-keburukan kalian. Aku berani menjamin bahwa sedikitpun kebaikan-kebaikan kalian juga tidak akan hilang. Celakalah kalian wahai ummat Muhammad. Begitu cepat penyimpangan yang kalian lakukan. Para shahabat Nabi kalian masih banyak yang hidup. Sementara baju beliau juga belum lagi usang, bejana beliau belum juga retak. Demi yang diriku ada di tangan-Nya, apakah kalian merasa berada pada millah yang lebih benar daripada millah Muhammad, ataukah kalian hendak membuka pintu kesesatan?”
Mereka berkata,”Demi Allah wahai Abu Abdurrahman, kami hanya menghendaki kebaikan.”
Abdullah bin Mas'ud menjawab,”Berapa banyak orang yang menghendaki kebaikan.”
Lalu Abdullah bin Mas'ud menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,” Ada segolongan orang yang membaca Al-Qur'an, namun apa yang dibacanya itu tidak melewati tulang tenggorokan.”
( Sunan Ad-Darimi, Kitabul Muqaddimah, hadits nomer 206. Juga disebutkan dalam kitab Tarikh Wasith , Aslam bin Sahl Ar-Razzaz Al-Wasithy. Al-Albani menshahihkan sanad hadits ini di As-Silsilah Ash-Shahihah , hadits nomer 2005)
“Berdoalah
Kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A'raf: 55)
“Berdzikirlah
Kepada Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut. Dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A'raf: 205)
Sebelum shalat subuh, Abu Musa Al-Asy'ary beserta beberapa orang melapor kepada Abdullah bin Mas'ud. “Tadi kulihat kejadian yang sebenarnya aku pun kurang sreg . Tapi yang kulihat di sana justru hanya kebaikan.”
“Apa itu?” tanya Abdullah bin Mas'ud.
“Ada sekelompok orang membentuk beberapa halaqah sambil menunggu datangnya shalat. Setiap halaqah dipimpin satu orang dan mereka semua memegang kerikil. Ketika pemimpin halaqah itu berkata. 'Bertakbirlah seratus kali, bertahlillah seratus kali, bertasbihlah seratus kali', maka mereka pun membaca takbir, tahlil, dan tasbih seratus kali.”
Singkat cerita, Abdullah bin Mas'ud mendatangi halaqah itu, bertanya kepada mereka sambil berdiri,”Apa yang kalian lakukan seperti yang kulihat saat ini?”
“Wahai Abu Abdurrahman (Abdullah bin Mas'ud), kami memegang kerikil-kerikil untuk menghitung bacaan takbir, tahlil, dan tasbih,”jawab mereka.
Abdullah bin Mas'ud berkata,”Hitunglah keburukan-keburukan kalian. Aku berani menjamin bahwa sedikitpun kebaikan-kebaikan kalian juga tidak akan hilang. Celakalah kalian wahai ummat Muhammad. Begitu cepat penyimpangan yang kalian lakukan. Para shahabat Nabi kalian masih banyak yang hidup. Sementara baju beliau juga belum lagi usang, bejana beliau belum juga retak. Demi yang diriku ada di tangan-Nya, apakah kalian merasa berada pada millah yang lebih benar daripada millah Muhammad, ataukah kalian hendak membuka pintu kesesatan?”
Mereka berkata,”Demi Allah wahai Abu Abdurrahman, kami hanya menghendaki kebaikan.”
Abdullah bin Mas'ud menjawab,”Berapa banyak orang yang menghendaki kebaikan.”
Lalu Abdullah bin Mas'ud menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,” Ada segolongan orang yang membaca Al-Qur'an, namun apa yang dibacanya itu tidak melewati tulang tenggorokan.”
( Sunan Ad-Darimi, Kitabul Muqaddimah, hadits nomer 206. Juga disebutkan dalam kitab Tarikh Wasith , Aslam bin Sahl Ar-Razzaz Al-Wasithy. Al-Albani menshahihkan sanad hadits ini di As-Silsilah Ash-Shahihah , hadits nomer 2005)
0 komentar:
Posting Komentar