Judul : Jihad Bukan Terorisme
Penulis : 'Jam'ah Amin
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 176 hlm/sedang
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 176 hlm/sedang
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 12.000,- (Diskon 30%) Rp 8.400,-
Setelah Zaid dan Ja'far, Abdullah Ibnu Rawahan adalah panglima yang ketiga dalam pasukan Islam pada Perang Maktah. Sebelum berangkat meninggalkan kota Madinah menuju medan jihad ia tegak sejenak melantunkan syair,
“Yang kupinta kepada Allah Yang Maharahman keampunan dan kemenangan di medan perang dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan bertekuk lututnya angkatan perang syetan akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan….mati syahid di medan perang…!”
Namun pada Perang Muktah itu sejumlah kekuatan Islam tak sebanding dengan dua ratus ribu jumlah pasukan Romawi. Tetapi Ibnu Rawahan, datang bagaikan singa bangun berdiri guna mengobarkan semangat jihad di antara barisan pasukan-pasukannya dan berucap,
“Kawan-kawanku, sekalian! Demi Allah, sesungguhnya kita berperang melawan musuh-musuh kita bukan berdasarkan bilangan, kekuatan atau banyaknya jumlah…!!
Kita tidak memerangi mereka, melainkan karena mempertahankan agama kita ini, yang dengan memeluknnya ktia telah dimuliakan Allah…!!
Dan tatkala perang tengah berkecamuk ia pun sempat melontarkan seruan yang senada,
“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
Tapi kenapa kulihat, engkau menolak surga….
Wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh kau kan pasti mati
Inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti….”
Setelah Zaid dan Ja'far, Abdullah Ibnu Rawahan adalah panglima yang ketiga dalam pasukan Islam pada Perang Maktah. Sebelum berangkat meninggalkan kota Madinah menuju medan jihad ia tegak sejenak melantunkan syair,
“Yang kupinta kepada Allah Yang Maharahman keampunan dan kemenangan di medan perang dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan bertekuk lututnya angkatan perang syetan akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan….mati syahid di medan perang…!”
Namun pada Perang Muktah itu sejumlah kekuatan Islam tak sebanding dengan dua ratus ribu jumlah pasukan Romawi. Tetapi Ibnu Rawahan, datang bagaikan singa bangun berdiri guna mengobarkan semangat jihad di antara barisan pasukan-pasukannya dan berucap,
“Kawan-kawanku, sekalian! Demi Allah, sesungguhnya kita berperang melawan musuh-musuh kita bukan berdasarkan bilangan, kekuatan atau banyaknya jumlah…!!
Kita tidak memerangi mereka, melainkan karena mempertahankan agama kita ini, yang dengan memeluknnya ktia telah dimuliakan Allah…!!
Dan tatkala perang tengah berkecamuk ia pun sempat melontarkan seruan yang senada,
“Aku telah bersumpah wahai diri, maju ke medan laga
Tapi kenapa kulihat, engkau menolak surga….
Wahai diri, bila kau tak tewas terbunuh kau kan pasti mati
Inilah kematian sejati yang sejak lama kau nanti….”
0 komentar:
Posting Komentar