Saudara kita ini bernama " Ahmad Ismail" (semoga Allah memberkahi beliau), salah satu peserta daurah tahfidhzul Quran Syaikh Ali bin Mahmal al-'utaibi, Thoif, Saudi Arabia. Beliau berasal dari Palestina. Allah ta'ala memberinya cobaan berupa kebutaan pada kedua matanya... namun itu tidak membuatnya minder dan putus asa untuk menghafal Al Quran . Semangatnya menghafal Al Quran perlu dijadikan pelajaran .
Saat saya tanya, " berapa hafalan antum akhi?", beliau menjawab : " khomsa wa 'isyriin juz'an, walhamdulillah (25 juz alhamdulillah)". Suatu hal yg luar biasa bukan ...? Dalam keadaan yg demikian ia bisa menghafal 25 juz dari Alquran, mengalahkan mereka yg dikaruniai mata yg sehat. Di saat mereka yg dikaruniai mata sehat mereka gunakan mata-mata mereka untuk bermaksiat kepada Allah Ta'ala -waliyadzubillah-.
Kepada hamba2 Allah yg dikaruniai mata yg sehat.
Sadarilah bhw mata ini merupakan nikmat yg besar.
Saya teringat nasehat indah dari Syaikh Abdurrazaq bin Abdulmuhsin Al'abbad -hafidzohullah- mengenai nikmatnya mata , saat beliau menjelaskan potongan sebuah doa,
" ومتعنا بأبصارنا "
(dan berikanlah kami kenikmatan pada penglihatan kami)
Beliau menjelaskan :
" Nikmatnya pandangan itu ada pada keberkahannya, berkahnya mata itu ada pada menjaga pandangan dari hal-hal yg diharamkan. Manakala mata ia gunakan untuk memandang kitab Allah dan sunnah Rasulullah -shallallahualaihiwasallam-, Ini merupakan seagung-agungnya pandangan yg dilihat oleh mata. (Mengunakan matanya utk membaca, menghafal dan memperlajari kitab Allah dan sunnah Rasulullah -shallallahualaihiwasallam-)
Ia gunakan pula matanya untuk memandang perkataan2 ahli ilmu dan memandang ayat-ayat kauniyah Allah ; langit, gunung, pepohonan,lautan dll dg pandangan tafakkur dan tadabbur. Ia gunakan pula matanya utk memandu jalan yg ia titi menuju masjid dan jalan yg ia gunakan utk mencari nafkah untuk keluarganya. Inilah keberkahan mata.
Adapun -wal'iyadzubillah- , mereka yg menggunakan matanya utk melihat hal-hal yg diharamkan...terlebih di zaman ini, zaman fitnah dan ujian bagi banyak manusia. Ia rela duduk berlama2 di depan internet, melihat sebejat-bejatnya manusia..
Seakan2 lupa... bahwa mata ini merupakan nikmat Allah. Ia melihat tanpa rasa malu kepada Allah yg telah memberinya nikmat..!!! Dan dampaknya adalah berupa kegelapan hati -waliyadzubillah- .
(kami memohon kpd Allah agar memberi hidayah kpd kita semua dan memberkahi penglihatan dan pendengaran kita semua )
Allah 'azzawajalla berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
" Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah LEBIH SUCI BAGI MEREKA, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An-nur : 30)
Syaikh Abdurrazaq hafidzohullah melanjutkan penjelasan beliau: " Kemudian hindarilah..dan jangan engkau sampai terjerumus, ke dalam apa yg dinamakan dengan "kholwat model baru" . Yaitu kholwat yg banyak terjadi pada kaula muda zaman ini (kecil yg dirahmati Allah). Saat mereka di depan internet, terdoronglah ia untuk melihat situs2 p*rn* (wal'iyadzubillah) . Manakala ia sedang sendirian di kamar (atau di bilik2 warnet), kmd menoleh kesana-kemari dan ia melihat pintu kamar sudah terkunci rapat, ia berkata dalam dirinya ,
" sudahlah, tidak ada seorang pun yg melihat, situasi aman "
Lalau ia mulai membuka situs2 itu dan memandang apa yg diharamkan Allah 'azzawajalla.
Ia lupa bahwa Tuhan semesta alam melihatnya.!!
Imam Syafi'i pernah bersyair:
#إذا خلوت دهر يوم ، فﻻ تقل خلوت..... ولكن قل علي رقيب #
" Jika anda bersendirian pada suatu hari , jangan anda katakann , " saya sedang sendiri ,tidak ada seorg pun yg melihatku ".... akan tetapi katakan pada diri anda bhw , " ada Dzat yg selalu mengawasiku "
Katakan bahwa Allah melihatku, tidak ada sesuatu pun pada diri ini yg tersembunyi bagiNya.
Sadarilah saudaraku ,bahwa mata dan pendengaran akan dimintai pertanggung jawaban di hari kiamat kelak atas semua yg telah ia lihat dan yg telah ia dengar.
Allah berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra :36)
Maka bertakwalah kepada Allah dan bersungguh2 lah dalam menjaga pandangan anda.. Bertakwalah kepada Allah -tabaraka wata'ala- agar Allah menjadikan mata ini, mata yg diberkahi dan pendengaran ini pendengaran yg diberkahi. "
by anshori
Sumber : FB UstadzAris.com
0 komentar:
Posting Komentar