Judul : Amerika Menolak Presiden Wanita
Penulis : Ahmad Mansur Suryanegara
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 104 hlm/sedang
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 104 hlm/sedang
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 34.000,- (Diskon 30%) Rp 23.800,-
Sampai hari ini, dari awal revolusi Amerika Serikat hingga Bill Clinton diangkat sebagai presiden ke-41 (1775-1999), berproses waktu selama 224 tahun lamanya, belum seorang pun wanita politikus menjadi calon presiden dan kemudian terpilih oleh masyarakat pemilih Amerika Serikat. Apalagi belum pernah dalam perjalanan sejarah Amerika Serikat, rakyat mengangkaat anak presiden menjadi calon presiden. Mengapa?
Apakah Amerika Serikat, Sang Pendekar Demokrasi, masih bertindak diskriminasi terhadap wanita? Ataukah disebabkan kebiasaan di kalangan elite wanita yang lebih menyukai playing dumb-memainkan peran membisu? Dan, mengapa sebaliknya Amerika Serikat sangat menginginkan negara berkembang sebagai “pengekor” mereka dipimpin oleh wanita? Buku yang ditulis tokoh Sejarawan Muslim ini, dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang ingin kembali melihat sejarah terlahirnya “demokrasi prematur” Amerika Serikat dan keterkaitannya dengan peran wanita di panggung politik.
Sampai hari ini, dari awal revolusi Amerika Serikat hingga Bill Clinton diangkat sebagai presiden ke-41 (1775-1999), berproses waktu selama 224 tahun lamanya, belum seorang pun wanita politikus menjadi calon presiden dan kemudian terpilih oleh masyarakat pemilih Amerika Serikat. Apalagi belum pernah dalam perjalanan sejarah Amerika Serikat, rakyat mengangkaat anak presiden menjadi calon presiden. Mengapa?
Apakah Amerika Serikat, Sang Pendekar Demokrasi, masih bertindak diskriminasi terhadap wanita? Ataukah disebabkan kebiasaan di kalangan elite wanita yang lebih menyukai playing dumb-memainkan peran membisu? Dan, mengapa sebaliknya Amerika Serikat sangat menginginkan negara berkembang sebagai “pengekor” mereka dipimpin oleh wanita? Buku yang ditulis tokoh Sejarawan Muslim ini, dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang ingin kembali melihat sejarah terlahirnya “demokrasi prematur” Amerika Serikat dan keterkaitannya dengan peran wanita di panggung politik.
0 komentar:
Posting Komentar