Judul : Hitam Putih Wajah Ulama & Penguasa
Penulis : 'Abdul Aziz Al Badri
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 276 hlm/besar
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 276 hlm/besar
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 27.000,- (Diskon 30%) Rp18.900,-
Ulama yang didambakan pada saat ini, adalah mereka yang benar-benar menjadi pewaris Nabi, menanamkan kepada para penguasa dan rakyatnya warisan Nabi mereka yang mulia dengan cara yang lurus, sehingga tidak ada orang zhalim di dalamnya dan tidak pula ada orang yang dizhalimi. Kemudian mereka mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membawa bendera Islam dan menegakkan hukum Al Qur'an, berjuang untuk meninggikan kalimatullah walaupun dibenci oleh orang-orang zhalim dan kafir.
Marilah kita jauhi kemalasan, kita buang keputusasaan dan kita lepas “cinta selamat” yang telah menguasai jiwa sebagian ulama kita. Demi Allah, semua itu bukan kriteria para ulama yang baik dalam menegakkan syariat yang mudah, dan bukan pula kriteria pengikut Sayyidina Muhammad bin Abdullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sesungguhnya Islam hari ini menginginkan para penguasa yang mau memperhatikan sebesar-besarnya, masalah orang-orang Islam di negeri mereka. Maka hendaklah mereka melakukan introspeksi terhadap diri mereka, telah sejauh mana mereka melalaikan urusan Islam ini.
Hendaklah mereka ketahui, bahwa kekuasaan mereka walaupun kelihatannya panjang, tetapi pada hakikatnya pendek bila dibandingkan dengan umur umat mereka. Usia manusia berjalan dengan cepat, sementara itu alam kubur dengan berbagai macam siksanya pasti akan datang, dan pertanggungjawaban mereka terhadap Allah sangatlah berat. Maka hendaklah mereka kembali kepada Islam dengan menyeru agar beriman dan berpegang teguh kepadanya. Yang dimaksud beriman di sini adalah berpegangan teguh kepada perintah-perintahnya, menghalalkan apa yang dihalalkannya, mengharamkan apa yang diharamkannya, menerapkan hukum-hukumnya di segala aspek pemerintahannya, berdakwah kepadanya, serta berperang di jalannya. Jika tidak begitu berarti keimanannya tidak berguna baik di dunia maupun di akhirat.
Di buku ini penulis mengingatkan para pembaca kepada poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu sikap para ulama salafush-shalih rahimahullah kepada para penguasa mereka, dengan nada yang keras, agresif dan kritis –yang beberapa di antaranya disebutkan perkataan mereka di sini—serta sikap mereka kepada para penguasa yang zhalim, sewenang-wenang, dan menjauhi syariat Islam yang mengharuskan mereka untuk menetapkan hukum dan kekuasaan mereka yang gagal, tetapi paling tidak mereka telah memberikan banyak kebaikan kepada orang-orang Islam pada saat itu, yang tidak pernah dicapai oleh para ulama sesudah mereka.
Ulama yang didambakan pada saat ini, adalah mereka yang benar-benar menjadi pewaris Nabi, menanamkan kepada para penguasa dan rakyatnya warisan Nabi mereka yang mulia dengan cara yang lurus, sehingga tidak ada orang zhalim di dalamnya dan tidak pula ada orang yang dizhalimi. Kemudian mereka mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membawa bendera Islam dan menegakkan hukum Al Qur'an, berjuang untuk meninggikan kalimatullah walaupun dibenci oleh orang-orang zhalim dan kafir.
Marilah kita jauhi kemalasan, kita buang keputusasaan dan kita lepas “cinta selamat” yang telah menguasai jiwa sebagian ulama kita. Demi Allah, semua itu bukan kriteria para ulama yang baik dalam menegakkan syariat yang mudah, dan bukan pula kriteria pengikut Sayyidina Muhammad bin Abdullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sesungguhnya Islam hari ini menginginkan para penguasa yang mau memperhatikan sebesar-besarnya, masalah orang-orang Islam di negeri mereka. Maka hendaklah mereka melakukan introspeksi terhadap diri mereka, telah sejauh mana mereka melalaikan urusan Islam ini.
Hendaklah mereka ketahui, bahwa kekuasaan mereka walaupun kelihatannya panjang, tetapi pada hakikatnya pendek bila dibandingkan dengan umur umat mereka. Usia manusia berjalan dengan cepat, sementara itu alam kubur dengan berbagai macam siksanya pasti akan datang, dan pertanggungjawaban mereka terhadap Allah sangatlah berat. Maka hendaklah mereka kembali kepada Islam dengan menyeru agar beriman dan berpegang teguh kepadanya. Yang dimaksud beriman di sini adalah berpegangan teguh kepada perintah-perintahnya, menghalalkan apa yang dihalalkannya, mengharamkan apa yang diharamkannya, menerapkan hukum-hukumnya di segala aspek pemerintahannya, berdakwah kepadanya, serta berperang di jalannya. Jika tidak begitu berarti keimanannya tidak berguna baik di dunia maupun di akhirat.
Di buku ini penulis mengingatkan para pembaca kepada poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu sikap para ulama salafush-shalih rahimahullah kepada para penguasa mereka, dengan nada yang keras, agresif dan kritis –yang beberapa di antaranya disebutkan perkataan mereka di sini—serta sikap mereka kepada para penguasa yang zhalim, sewenang-wenang, dan menjauhi syariat Islam yang mengharuskan mereka untuk menetapkan hukum dan kekuasaan mereka yang gagal, tetapi paling tidak mereka telah memberikan banyak kebaikan kepada orang-orang Islam pada saat itu, yang tidak pernah dicapai oleh para ulama sesudah mereka.
0 komentar:
Posting Komentar