Selasa, 31 Desember 2013

Ghulluw (Benalu Dalam Ber-Islam) - Abdurrahman bin Mu'alla Al-Luwaihiq



Judul     : Ghulluw (Benalu Dalam Ber-Islam)
Penulis : 'Abdurrahman bin Mu'alla Al-Luwaihiq
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : 484 hlm/besar
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 49.000,- (Diskon 30%) Rp 34.300,-

Ghulluw adalah sikap yang berlebih-lebihan hingga keluar dari batas kebenaran. Mengharamkan hal-hal yang baik dan enak seperti yang dilakukan orang-orang yang mengaku zuhud adalah ghuluw. Mengharuskan semua orang berijtihad padahal dia tidak memiliki piranti ilmu untuk berijtihad adalah ghuluw. Terlalu mudah mengafirkan orang Muslim karena dia melakukan kedurhakaan adalah ghuluw. Menganggap pemimpin jama'ah atau agama sebagai orang suci dan terhindar dari kesalahan adalah ghuluw.

Karena itulah turun larangan Allah,”Janganlah kalian melampaui batas dalam agama dengan cara tidak benar.” La taghlu fi dinikum. Bukankah larangan ini ditujukan kepada Ahli Kitab dan bukan kepada kita? Yang berarti kita tidak terkena larangan itu? Benar begitu. Tentu saja tidak senaif itu untuk memahami firman Allah tersebut.

Muncul pertanyaan, kalau yang begitu juga disebut ghuluw, lalu bagaimanakah batasan yang benar menurut kerangka pemahaman Islam? Tentu saja harus dibuat pemilahan-pemilahan terhadap obyek penilaian, agar penilaian ini tidak melenceng, yang justru menimbulkan ghuluw di atas ghuluw. Harus ada penelusuran terhadap akar-akarnya dari sisi historis, tradisional, psikologis dan intelektual. Di samping itu juga harus dilakukan pemilahan apakah suatu sikap termasuk dalam kategori juz'y amaly ataukah kully I'tiqady.

Yang pasti orang-orang Muslim adalah ummatan wasathan , umat pilihan yang adil, berarti tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan. Lalu bagaimana gambaran implementasinya? Buku ini mengungkap beberapa contoh sikap ghuluw dalam beragama. Karena meskipun ada larangan dari Allah dan Rasul-Nya untuk tidak bersikap ghuluw, toh banyak gambaran ghuluw yang dilakukan orang-orang Muslim semenjak abad pertama hingga saat ini.

 

1 komentar:

  1. buku ini masih ada gak ya pak? saya mau beli 1. saya di surabaya
    syukron

    BalasHapus