Senin, 23 Desember 2013

Adab Bergaul - Fariq Gasim Anuz


Judul     : Adab Bergaul
Penulis : 'Fariq Gasim Anuz
Penerbit : Darul Falah
Jumlah Halaman : sd. 156
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp17.000,- (Diskon 30%) Rp11.900,-

Cita-cita tertinggi seorang Muslim ialah agar dirinya dicintai Alah dan menjadi orang bertakwa. Itu semua dapat diperoleh dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Di antara tanda-tanda seorang dicintai Allah, yaitu jika dirinya dicintai oleh orang-orang shalih, diterima di hati mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,” Sesungguhnya, jika Allah mencintai seorang hamba, ia memanggil Jibril dan berkata,”Sesungguhnyaa Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia.' Lalu Jibril mencintainya dan menyeru kepada penduduk langit. ‘ Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah ia. 'Maka mereka (penduduk langit) mencintainya. Kemudian, ia menjadi orang yang diterima di muka bumi.” (Diriwaytkan Bukhari dan Muslim)

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak. Beliau adalah seorang manusia yang berakhlak mulia. Allah berfirman, ”Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (al –Qalam: 4)

Kita diperintahkan untuk mengikuti beliau, taat, dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidup. Allah tealh menyatakan dalam firman-Nya, ”Sungguh telah ada pula diri Rasulullah itu contoh teladan yang baik bagi kalian.” (Al Ahzab: 21)

Dengan mempraktekkan adab yang baik dalam bergaul, maka kita akan dapat memperoleh manfaat, yaitu berupa ukhuwah yang kuat di antara umat Islam. Ukhuwah yang dilandasi iman dan keikhlasan kepada Allah. Disebabkan tidak dipraktekkannya adab bergaul yang baik di antara sesama manusia sehingga banyak terjadi kerenggangan, bahkan permusuhan. Bahkan, adakah yang haq dijauhi oleh manusia, jika tidak diberengi dengan akhlak yang baik. Oleh karena itu, adab bergaul sangat perlu dipelajari dan diamalkan.

Kita harus mengetahui bagaimana adab terhadap orang tua kita, adab terhadap saudara kita, adab terhadap istri kita, adab seorang istri terhadap suaminya, adab terhadap teman sekerja, adab terhadap atasan, dan adab terhadap bawahan. Jika kita seorang da'i atau guru, maka kita harus mengetahui bagaimana adab bermuamalah dengan da'i atau guru lainnya, dan dengan orang yang didakwahi. Begitu pula seorang murid harus mengetahui adab terhadap gurunya. Demikianlah, apa pun jabatan dan kedudukannya, seseorang harus mengetahui etika atau adab-adab dalam bergaul.

0 komentar:

Posting Komentar