Jumat, 16 Agustus 2013

Ancaman Kesesatan dan Kekafiran Bagi orang yang Menyelisihi Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


Selama Allah menetapkan keteguhan bagi pengikut Nabi-Nya dalam agamanya, maka selama itu pula Dia menetapkan bahaya (musibah dalam agamanya) bagi orang-orang yang menyelisihinya.
Allah ta’ala berfirman:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” ( An Nuur: 63)
Ibnu Taimiyah berkata tentang firman Allah di atas: “(Dalam ayat ini) Allah memerintahkan kepada orang-orang yang menyelisihi perintah Rosul-Nya agar takut tertimpa fitnah atau cobaan. Fitnah disini maksudnya: Murtad dan kufur.”
Allah berfirman:
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu Hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (Al Baqarah: 193)
Abu Thalib Al Misykani berkata:”….Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan fitnah itu? (Fitnah itu adalah) kekafiran.” (Ash Sharim Al Maslul hal.56-57)
Kekafiran yang dimaksud adalah kekafiran karena sikap menyelisihi, menolak, atau membangkang dari perintah rosul. Pangkal kekafiran Ahli Kitab adalah dari sisi peyelisihan mereka terhadap para Rosul. Allah berfirman:
” Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (At Taubah: 31)
Oleh karena itu takutlah kalian wahai para penerus ummat ini jika kalian berjalan tidak sesuai dengan aturan main yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rosul-Nya!
Bahkan lebih lanjut Allah melekatkan kehinaan pada diri orang-orang yang menentang Allah dan Rosul-Nya sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang yang menetang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.” (Al Mujaadalah: 20)
Hal ini deperkuat juga dengan sabda Rosul-Nya:
“….dan dijadikan kehinaan dan kekerdilan atas orang yang menyelisihi perintahku.” (HR Ahmad 2/50 dan lain-lain)
Kesimpulan:
Menuntut ilmu syar’i adalah merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Tidak ada alasan sedikit pun yang bisa digunakan untuk menggugurkan kewajiban menuntut ilmu syar’i. Terlebih lagi pada saat atau zaman seperti sekarang ini dimana banyak media dan saran yang tersedia, banyak ustadz dan buku-buku yang telah tersebar dimana-mana. Satu hal yang harus diperhatikan, tuntutlah ilmu agama itu dari sumber-sunbernya yang terpercaya, dari ulama-ulama yang terkenal tsiqah dan lurus pemahaman agamanya. Karena hari ini banyak orang-orang sesat yang hadir dimana-mana dan menulis serta berbicara di banyak tempat dengan kesesatan. Berhati-hatilah dari mereka wahai para generasi penerus ummat !
 
http://ghulamzuhri.wordpress.com/category/bab-i-kemuliaan-hanya-dapat-dicapai-dengan-ilmu/

0 komentar:

Posting Komentar