VIVAnews - Pemerintah Iran dilaporkan telah mengirimkan 4.000 tentara elit Garda Revolusi mereka ke wilayah Suriah untuk membantu rezim Bashar al-Assad menggempur pemberontak. Ini bukan kali pertama Iran mengirimkan bantuannya untuk Assad.
Hal ini diungkapkan media Inggris The Independent pada Minggu, 16 Juni 2013, yang mengutip sumber dari dalam negeri Iran. Menurut sumber, keputusan mengirim pasukan Garda Revolusi diambil sebelum pemilihan presiden pekan lalu.
"Kontingen pertama memberangkatkan 4.000 Garda Revolusi Iran ke Suriah untuk membantu kekuatan Bashar al-Assad," kata sumber.
Menurut sumber yang punya afiliasi dengan departemen keamanan Iran ini, pengiriman bantuan pasukan ini menandakan komitmen penuh Iran untuk kemenangan Assad di Suriah. Misi lainnya, membuka jalur tempur baru dengan Israel.
"Iran berencana membuka front baru Suriah di Dataran Tinggi Golan untuk berperang dengan Israel," kata sumber lagi.
Dalam misi tersebut, Iran bekerja sama erat dengan Rusia. Dia mengatakan saat ini tim intelijen Iran telah bekerja di Suriah mengumpulkan informasi, bahu membahu dengan militan Hizbullah.
Hal ini diungkapkan media Inggris The Independent pada Minggu, 16 Juni 2013, yang mengutip sumber dari dalam negeri Iran. Menurut sumber, keputusan mengirim pasukan Garda Revolusi diambil sebelum pemilihan presiden pekan lalu.
"Kontingen pertama memberangkatkan 4.000 Garda Revolusi Iran ke Suriah untuk membantu kekuatan Bashar al-Assad," kata sumber.
Menurut sumber yang punya afiliasi dengan departemen keamanan Iran ini, pengiriman bantuan pasukan ini menandakan komitmen penuh Iran untuk kemenangan Assad di Suriah. Misi lainnya, membuka jalur tempur baru dengan Israel.
"Iran berencana membuka front baru Suriah di Dataran Tinggi Golan untuk berperang dengan Israel," kata sumber lagi.
Dalam misi tersebut, Iran bekerja sama erat dengan Rusia. Dia mengatakan saat ini tim intelijen Iran telah bekerja di Suriah mengumpulkan informasi, bahu membahu dengan militan Hizbullah.
"Dukungan Iran untuk Damaskus akan terus meningkat ketimbang menurun," tegasnya.
Pengakuan ini menguatkan klaim Komandan pasukan elit Iran, Pasukan Quds, Esmail Ghani, pada kantor berita ISNA Mei lalu. Dia mengatakan, Garda Revolusi telah memainkan peranan "fisik dan non fisik" pada pertempuran di Suriah. Tidak berapa lama setelah berita itu diterbitkan, ISNA mencabut laporannya.
Keterlibatan Iran di Suriah semakin mempertegas konflik sektarian Sunni-Syiah di negara tersebut. Sebelumnya, ribuan militan Syiah Hizbullah dari Lebanon membantu pasukan Assad dalam menguasai kota Qusair. Korban tewas dalam konflik lebih dari dua tahun di Suriah telah mencapai 93.000 orang.
Para ulama Sunni Timur Tengah pekan lalu berkumpul di Kairo, Mesir, membicarakan soal konflik Suriah. Mereka sepakat mengutuk kekerasan rezim Assad dan menyerukan umat Muslim bersatu untuk berjihad di Suriah. Jihad bisa dalam bentuk kiriman bantuan dan tenaga. (umi)
Pengakuan ini menguatkan klaim Komandan pasukan elit Iran, Pasukan Quds, Esmail Ghani, pada kantor berita ISNA Mei lalu. Dia mengatakan, Garda Revolusi telah memainkan peranan "fisik dan non fisik" pada pertempuran di Suriah. Tidak berapa lama setelah berita itu diterbitkan, ISNA mencabut laporannya.
Keterlibatan Iran di Suriah semakin mempertegas konflik sektarian Sunni-Syiah di negara tersebut. Sebelumnya, ribuan militan Syiah Hizbullah dari Lebanon membantu pasukan Assad dalam menguasai kota Qusair. Korban tewas dalam konflik lebih dari dua tahun di Suriah telah mencapai 93.000 orang.
Para ulama Sunni Timur Tengah pekan lalu berkumpul di Kairo, Mesir, membicarakan soal konflik Suriah. Mereka sepakat mengutuk kekerasan rezim Assad dan menyerukan umat Muslim bersatu untuk berjihad di Suriah. Jihad bisa dalam bentuk kiriman bantuan dan tenaga. (umi)
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/421360-iran-diam-diam-kirim-4-000-tentara-ke-suriah-
0 komentar:
Posting Komentar