Rabu, 03 September 2014

Bagaimana Akidah Rafidhah Terhadap Para Sahabat Rasulullah?

 

Akidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di "Furu' Al Kafi" dari Ja'far 'alaihi salam : "Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi[1].
Al Majlisi dalam kitab "Haqqul Yakin" menyebutkan : "Bahwasanya seorang budak Ali bin Husein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakar dan Umar, lalu ia menjawab : "Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga."[2]
Dalam tafsir Al Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90)  :
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
 “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (an nahl: 90)
Mereka mengatakan : al fahsyaa' (keji) adalah Abu Bakr, al-munkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman) adalah Utsman[3].
Mereka mengatakan dalam buku mereka "Miftahul Jinaan" : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah[4]. dan dua thoghut serta anak perempuan mereka berdua....dan seterusnya[5]. Dan yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakar, Umar, Aisyah dan Hafshah.
Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan umar, kemudian mereka menghujani dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing, mereka beri nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai mati[6].
Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar yaitu abu Lu’lu’ al Majusi dengan nama Baba Syujaa'uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama)[7], semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.
Lihatlah wahai saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama ini, tentang apa yang telah mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan serta perkara-perkara ini sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka selalu di depan serta jihad mereka dalam Islam.


[1] Furuu' Al Kafi, oleh Al Kulaini, hal : 115
[2] Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522. Di sini perlu di isyaratkan bahwa sesungguhnya Ali bin Hasein dan Ahlu Bait semuanya berlepas diri dari semua ini yaitu kedustaan yang diada-adakan oleh kaum Rafidah atas diri mereka, semoga Allah memerangi kaum rafidhah, alangkah jeleknya kedustaan yang mereka buat. (Insya Allah penterjemah akan membuat satu edisi yang berisikan sikap Ahlul Bait terhadap para sahabat, yang akan diambil dari buku-buku pegangan mereka sendiri, agar pembaca mengetahui sebenarnya mereka telah menyelisihi ahlul Bait sendiri dalam bersikap terhadap para sahabat Rasul.)
[3] Tafsir Al Qummi, hal : 218
[4] Ketahuilah pembaca budiman : Mereka sendiri telah menjadikan kuburan Kumaini sebagai tempat yang suci, dan mendirikan di atasnya bangunan seperti Ka'bah sebagai tandingan Ka'bah kita yang mulia
[5] Miftahul Jinaan, hal : 114. Lihat doa dua berhala Quraisy, insya Allah di edisi ke 15
[6] Tabdiidul Zhilaam wa tanbiihun Niyam, oleh Ibrahim Al Jabhaan, hal : 27
[7] Abbas Al Qummi, (Alkuna wal Alqaab) 2/55

Penulis : Syeikh Abdullah bin Muhammad As-Salafi
Alih Bahasa: Abu Salman
Penerbit : Pustaka Ash-Shaqiyyah Bandung
Judul Asli: Min ‘Aqoidisy Syi’ah.
Penterjemah: Abu Salman.
Muraja’ah: Abu Qudamah.
File CHM disusun oleh Abu 'Abdirrahman Muhammad Taufiq 

0 komentar:

Posting Komentar