Judul : Pesan-Pesan Terakhir Rasulullah
Penulis : ' Syaikh Husain bin 'Audah al-Awayisyah
Ukuran : 11 X 15,5cm
Kover : Soft
Berat : 90 gr
Jumlah Halaman : XXI + 110 Lembar B/W
Jumlah Halaman : XXI + 110 Lembar B/W
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 13.000,- (Diskon 30%) Rp 9.100,-
“Sesungguhnya Allah melindungi ummatku dari bersepakat atas kesesatan.” (Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah: 1331)
Dari al-‘Irbadh bin Sariyah radhiallaahu 'anhu, dia berkata bahwa (pada suatu hari) Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam memberikan nasihat yang sangat berkesan kepada kami sehingga hati kami terharu dan air mata kami bercucuran. Maka, kami pun menyapanya:
“Wahai Rasulullah, sepertinya ini pesan perpisahan. Untuk itu, berilah kami wasiat.”
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda:
“Aku mewasiatkan kepada kalian agar selalu mendengar dan taat meskipun yang memimpin kalian seorang budak hitam (Habsyi). Karena sesungguhnya, siapa yang masih hidup (sepeninggalku) niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham. Jauhilah pula oleh kalian perkara-perkara yang baru (bid’ah) karena setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dalam Shahiih Sunan mereka).
Berdasarkan hadits di atas, solusi yang tepat dan syar’i yang harus dijadikan pedoman bagi ummat Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam dalam menyelesaikan problem perpecahan di kalangan mereka sepeninggal beliau adalah dengan berpegang teguh pada sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan sunnah para Sahabatnya, bukan sunnah yang lainnya.
“Wahai Rasulullah, sepertinya ini pesan perpisahan. Untuk itu, berilah kami wasiat.”
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda:
“Aku mewasiatkan kepada kalian agar selalu mendengar dan taat meskipun yang memimpin kalian seorang budak hitam (Habsyi). Karena sesungguhnya, siapa yang masih hidup (sepeninggalku) niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham. Jauhilah pula oleh kalian perkara-perkara yang baru (bid’ah) karena setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dalam Shahiih Sunan mereka).
Berdasarkan hadits di atas, solusi yang tepat dan syar’i yang harus dijadikan pedoman bagi ummat Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam dalam menyelesaikan problem perpecahan di kalangan mereka sepeninggal beliau adalah dengan berpegang teguh pada sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan sunnah para Sahabatnya, bukan sunnah yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar