Ensiklopedi Adab Islam Jilid 1 & 2
Penulis : Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada
Ukuran : 21 X 29,5 cm
Kover : Hard
Berat:
1800 gr / Jilid 1
1900 gr / Jilid 2
Jumlah Halaman:
Jilid 1 : XVIII + 441 Lembar B/W
Jilid 2 : XVIII + 474 Lembar B/W
1900 gr / Jilid 2
Jumlah Halaman:
Jilid 1 : XVIII + 441 Lembar B/W
Jilid 2 : XVIII + 474 Lembar B/W
Jenis Kertas: HVS
Harga : Rp 120.000\Jilid,- (Diskon 30%) Rp 84.000,-
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Seluruh syariat Islam, baik yang hukumnya wajib, sunnah, mustahab, maupun mubah baik yang berhubungan secara vertikal, antara hamba dengan Penciptanya, maupun secara horizontal, antar sesama hamba, berfungsi untuk menjaga hubungan baik dengan Pencipta dan dengan sesama mereka secara beradab. Apabila seorang hamba telah memberikan hak-hak dan melaksanakan kewajiban-kewajiban kepada Penciptanya dan kepada sesama hamba, berarti dia tergolong hamba yang beradab. Sebaliknya, apabila dia tidak melaksanakan hal-hal tersebut, maka dia digolongkan ke dalam golongan hamba yang tidak beradab. Semua itu telah diatur sedemikian rupa oleh syari'at Islam.
Seorang Muslim yang telah melaksanakan adab-adab tersebut sesuai dengan syari'at Islam berarti ia telah beradab dengan adab islami. Dalam hal ini, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam adalah teladan bagi setiap Muslim dalam beradab islami. Setiap hari selama 24 jam, beliau selalu menjaga hubungan baik dengan Penciptanya dan dengan sesama hamba. Mulai dari masalah kecil keseharian, seperti tidur, mandi, makan, minum, dan lain-lain, hingga yang besar, seperti mengatur negara, berperang, berdamai, dan lain-lain mulai dari urusan ukhrawi ibadah hingga urusan duniawi. Dengan demikian, tampaklah suatu peradaban yang indah, harmonis, demokratis, tertib, rapi, manusiawi, sekaligus bersifat ilahiyah yang jauh dari kesan kekerasan, kekejaman, diskriminasi, dan kesan-kesan negatif lainnya.
Yang perlu digarisbawahi dalam hal ini ialah bahwa semua itu hanya ada di dalam agama Islam sehingga Islam layak disebut sebagai agama yang berperadaban dan penganutnya adalah manusia-manusia yang berperadaban tinggi (masyarakat madani).Lantas, dari manakah kesan terorisme dan teroris didapatkan? Ataukah stigma seperti itu sengaja dipropagandakan oleh musuh-musuh Islam untuk memojokkannya? Anda tidak perlu berpikir ulang untuk menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah membaca buku Ensiklopedi Adab Islam ini.
Selamat membaca!
0 komentar:
Posting Komentar